Penemuan 19rb pill Ekstasi : 1 Pleton Pasukan Dalmas Masih Berjaga-Jaga

Denpasar,Bali

Akasaka Music Club

Polda Bali masih terus berjaga-jaga pasca 3 hari lalu penangkapan 4 tersangka pengedar/pemasok narkoba dalam bentuk ekstasi sebanyak 19 rb butir.

Satu pleton pasukan Dalmas Direktorat Sabhara Polda Bali bersenjata lengkap melakukan pengamanan dan penjagaan terhadap TKP. Tidak hanya itu, dua unit mobil kendaraan taktis (Rantis) juga ikut disiagakan di depan Diskotik Akasaka, Simpang Enam, Jalan Teuku Umar, Denpasar, Rabu (7/6).
kasus ini tengah ditangani oleh Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, sehingga pencabutan penjagaan masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mabes Polri
Hingga waktu yang belum ditentukan, Akasaka ditutup sementara. Hanya aparat yang berwenang saja yang diperbolehkan masuk, police line masih membentang di depan pintu masuk Akasaka. Kehadiran aparat yang berjaga di Akasaka, menjadi pusat perhatian pengendara yang melintas di kawasan Simpang Enam, Jalan Teuku Umar.

Saat Nyepi : Seorang Warga Menerobos Petugas Pecalang + Adu Jotos Setelah di Tegur.

1  . Pada tanggal 28 Maret 2017 pkl 12,30  wt di jln Kali mutu  banjar samping buni Dps telah terjadi keributan antara warga masyarakat dengan pecalang 

2 . Pihak yg terlibat dalam kejadian keributan antara pecalang Br.  Samping Buni atas nama. 
– I kt warta,  hindu,  53 tahun,  alamat jl imam bonjol, gg mahkota no. 96 dps,  08999681869.

Dengan I Putu abdullah,  islam,  37 tahun, alamat jl pura demak dps.  (anggota jamaah yayasan arraudah jl. Kalimutu dps)
3 . Saksi – saksi :
1) Oka wiratna,  pecalang br.  Samping buni. 

2) I made subrata,  ketua lingkungan br.  Samping buni dps. 

3) Kt landra,  pecalang br.  Samping buni.

4) Kepala desa Pemecutan Klod

5) Ketua Masjid Baiturahman Monang Maning

6) Babinkamtibmas dan Babinsa.
*4. Adapun Kronologis kejadian sbb :*

Menurut keterangan para saksi bahwa  yg diduga korban/pelaku an. Putu abdullah,  bersepeda gayung dari pura demak ke arah jl. Gn Kalimutu monang maning yg berjarak kl 1,5 km, kemudian diberhentikan oleh pecalang an. Ketut Warta, setelah ditanya identitasnya ternyata tidak bisa menunjukan kpd pecalang. Dan sdr Putu Abdullah menjawab akan sembahyang di jl. Gn. kalimutu di yayasan Arraudah dengan nada marah,  karena merasa akan melaksanakan sembahyang dihalang-halangi oleh pecalang kemudian sdr Putu Abdullah memukul pecalang an. Ketut Warta hingga terjatuh.  

Kemudian oleh klian adat Br.  Samping Buni sdr Putu Abdullah diajak berbicara ditempat yg teduh di depan toko,  tetapi sdr Putu Abdullah malah memukul klian Banjar Samping Buni tetapi dpt dihindari dan mengenai rolling door toko hingga penyok, sehingga para pecalang yg lain emosi dan ikut mengeroyok sdr Putu Abdullah. Yg mengakibatkan sdr Putu Abdullah mengalami luka lecet di dahi kanan. 

Kemudian yg diduga korban/ pelaku di bawa ke Rmh sakit Sanglah dgn menggunakan ambulan PMI untuk dilakukan tindakan medis, setelah mendapat pengobatan kedua belah pihak bisa dipulangkan. 
*5  . Langkah yg dilakukan :*
Setelah dilakukan mediasi di Subsektor monang maning oleh Kanit reskrim polsek denbar dan kasubsektor monang maning, yg di hadiri oleh ketua masjid baiturrahman monang maning, tokoh masyarakat br buagan,  babinkamtibmas dan babinsa ds pemecutan klod kepala desa pemecutan klod,  klian dinas br. Samping buni,  kedua belah pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan, dengan membuat surat pernyataan damai.

Demikian Ump
#dapat share dari teman kerja..

Orang ini merupakan orang yang tidak menghargai umat hindu! Waspada Radikalisme sedang mengicar bali dalam pemberitaan

Sebagai warga bali sebaiknya hati-hati akan ada banyak orang dari kelompok islam radikal (ngak usah takut menyebutkan jati dirinya) akan selalu mencari celah merusak ketentraman yang ada dibali. 

Apalagi informasi dilapangan orang ini muslim mualaf: berawal dari org bali yang pindah agama. Namun harus dicatat buat pembaca ya…. orang bali pindah agama itu hal biasa, ada yang pindah agama menjadi kristen,budha,maupun islam itu sendiri, tapi kok kenapa selalu yang beragama islam sendiri yang jadi pemicu kegaduhan. Lihat ada ngak agama lain mencari-cari celah untuk buat masalah dan kegaduhan dalam tatanan sosial masyarakat bali. Apalagi dalam suasana acara keagamaan besar hindu. 
Ref: facebook